Al-Qur’an
“gede jasa” yang berada tepat di depan pintu utama masjid menjadi simbol
sekaligus maskot Festival Al-A’zhom 2017. (Foto: Tiara D.R)
Selamat tahun baru Hijriyah 1 Muharram
1439 H.
Menyambut pergantian hari, bulan, dan
tahun baru menjadi salah satu hal yang menyenangkan bagi kebanyakan orang.
Tidak jarang dari mereka memiliki tradisi masing-masing untuk menyambut
kedatangannya. Termasuk Kota Tangerang, kota yang memiliki julukan kota
akhlakul karimah ini ikut memeriahkan dalam menyambut tahun baru Islam dengan
tradisi festival Al-A’zhom.
Tahun baru Islam hijriyah memberikan arti
dan makna tersendiri bagi umat muslim. Tahun baru Islam merupakan pergantian
tahun umat muslim yang menggunakan perhitungan atau metode penanggalan bulan
(qomariyah) yang dihitung sejak Nabi Muhammad Saw hijrah dari Mekah menuju
Madinah, sehingga penanggalan dalam Islam dinamakan Hijriyah.
Melihat sejarah mengenai lahirnya kalender
Islam pertama kali, tentu terdapat momentum dalam memaknai hal tersebut.
Termasuk orang nomor satu di Kota Tangerang, Arief R Wismansyah. Berdasarkan
informasi yang dikutip dari Antara news, Arief mengatakan, tahun baru Islam
adalah momentum untuk melakukan perbaikan atas capaian yang telah diraih dan
mensyukuri atas nikmat yang diperoleh.“Memaknai
Hijriyah dalam kondisi saat ini adalah perpindahan menuju kondisi yang lebih
baik, bukan sekedar satu langkah tetapi melakukan lompatan untuk terwujudnya
masyarakat Kota Tangerang yang berakhlakul karimah dan sejahtera”, ungkap
walikota Tangerang kepada wartawan Antara news.
Angka 21 pada kalender bulan
September 2017 berwarna merah, ternyata menjadi penanda datangnya tahun baru
Hijriyah 1 Muharram 1439 H. Dan saatnya festival Al-A’zhom dimulai. Acara yang
diketuai Iyan Noor Oktaviana ini dapat dinikmati selama 12 hari tanpa tarif
tiket masuk.
Setelah memasuki gerbang utama majid
Al-A’zhom, berarti saat ini Anda sedang berdiri tepat di halaman masjid. Jika
menoleh ke sebelah kiri, akan nampak Al-Qur’an “gede jasa” yang mampu
mengalihkan perhatian dan tak sabar untuk mengeluarkan gawai serta mengabadikan
momen dengannya. Kemudian, memandang lurus ke depan, maka akan terlihat stand
produk UMKM yang berjajar rapih dan menghantarkan Anda ke panggung utama. “Jumlah
pengunjung diperkirakan mencapai 5.000 per harinya. Selain kaligrafi dan
Alquran ‘gede jasa’, pengunjung juga bisa menikmati festival kuliner halal dan
pameran buku dari 29 penerbit ternama”, jelas pria yang dipanggil Iyan.
Duduk di bangku sebrang panggung
utama akan ada banyak hiburan yang ditampilkan. Ada lomba marawis, hadroh, penampilan
band musik Islami, bedah buku oleh penulis, dan lain-lain. Saat ini yang sedang
disaksikan Laila, salah satu pengunjung festival ialah penampilan hadroh. Hadroh
ialah sebuah musik bernafaskan Islami dengan melantunkan Sholawat Nabi dan
diiringi alat musik tabuh. “Kebetulan
saya penikmat musik hadroh. Jadi memang sengaja datang ke festival ini. Ya
sekaligus mau tahu kualitas terbaik grup musik hadroh saat ini di Kota
Tangerang ada di siapa ?”, jawab Laila yang juga bertanya-tanya.
Festival masjid yang memiliki gaya
arsitektur Timur Tengah ini selalu ramai dikunjungi setiap harinya, terutama
saat akhir pekan. Ketika azan berkumandang, para jamaah berbaris membentuk shaf
dengan rapih dibawah kubah berdiameter 63 meter demi menunaikan rukun Islam
yang kedua.
Jadi bagaimana, sudah datang ke festival
Al-A’zhom ? jika belum, mungkin bisa hadir pada festival berikutnya. Karena acara
yang diharapkan mampu menyiarkan agama Islam hingga ke pelosok Kota Tangerang
ini merupakan agenda tahunan khususnya saat menyambut Tahun Baru Islam.