Semakin mengikuti perkembangan
zaman, peringatan tahun baru islam sudah mulai jarang diadakan di
kampong-kampung, terutama kota besar. Namun ada saja beberapa kampung maupun
masyarakat kota yang masih memegang teguh tradisi untuk memperingatinya. Bagi
yang merayakan, ada berbaga cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat yang
biasanya dilakukan.
Malam 1 Muharam
1439 Hijriah diperingati masyarakat Kota Serang dengan berbagai kegiatan.
Sejumlah masyarakat baik muda maupun tua berbondong-bondong meramaikan Tahun
Baru Islam tersebut dengan penuh suka cita. Ada yang diisi dengan kegiatan ceramah, halal-bihalal, tukan
makanan dan lain sebagainya. Namun tradisi yang masih melekat hingga saat ini salah satunya, yaitu kegiatan
pawai obor.
Pawai obor
biasanya dilakukan saat malam hari bersama tetanga, kerabat, dan lainnya sambil
mengelilingi jalan-jalan dengan berjalan kaki. Hal tersebut dilakukan sebagai
bentuk syiar kepada masyarakat lain yang mungkin sedikit sudah lupa terhadap
tradisi yang memiliki makna kebersamaan dan persaudaraan.
“Kalau di tempat
kami setiap tahunnya memang sering diadakan kegiatan semacam ini, karena 1
Muharam merupakan hari yang penuh dengan makna di dalamnya. Kami memeriahkannya
dengan pawai obor bersama warga sekitar,” kata DKM Masjid Al-Ikhlas Kompleks
Taman Banten lestari (TBL), Kota Serang, Didi Sunardi saat ditemui.
Mayoritas yang
mengikuti pawai, adalah anak-anak sekitar kompleks. Selain untuk memeriahkan,
juga untuk memberikan pembelajaran kepada mereka tentang 1 Muharam. “Dari kecil
mereka harus diajarkan, karena perayaan ini akan menjadi tonggak persatuan
umat. Umat Islam akan menunjukkan jati dirinya. Selain itu, akan menjadi syiar
agama Islam,” ujarnya.
Tak hanya itu,
warga di Kecamatan Taktakan juga ikut serta memeriahkan Tahun Baru Islam dengan
mengelilingi satu kampung ke kampung lainnya dengan lantunan selawat serta
suara tabuh beduk yang berirama mengiringi pawai tersebut. “Peringatan Tahun
Baru Islam 1 Muharram 1439 Hijriah kali ini sanggup membawa kesadaran
masyarakat terhadap makna sesungguhnya, yang tak lepas peristiwa hijrahnya Nabi
Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah.
Perigatan pada
tahun ini juga diharapkan bisa mengubah perilaku masyarakat ke arah yang lebih
baik,” ucap salah seorang warga, Dedi Rustandi. Selain itu, pawai obor juga
menjadi sebuah tradisi yang telah ada sejak Kesultanan Banten. Hal tersebut
tentunya terus dijaga dan dipertahankan oleh semua elemen masyarakat, agar
tidak tergerus zaman.