Lahir dari keluarga yang sederhana 20 tahun lalu, tepatnya 11 september
1997 di Lebak. Rifal Putra Agustian nama yang diberikan oleh kedua orang tua saya
sewaktu saya baru lahir. Saya bangga dengan nama ini, karena bagian terakhir
nama saya terdapat nama orang tua (Ayah & Ibu) yaitu Agus Tati dan juga ada
nama kakak saya yaitu Gusti. Saya tinggal di Rangkasbitung lebih tepatnya di kampung
Tungku, saya merasa nyaman sekali tinggal disini karena bisa dibilang kota ini
masih sedikit penduduknya. Namun kota ini sedikit sekali tempat mainnya,
mungkin karena Rangkasbitung termasuk kota kecil tidak seperti Tangerang
ataupun Jakarta.
Tahun 2003 saya masuk Sekolah Dasar di SDN 03 Kaduagung Timur. Di SD
saya tergolong anak yang biasa saja bahkan pendiam tapi saya punya prestasi
pada saat kelas 5 yaitu Juara 1 Teknologi Sederhana Tingkat kecamatan. Saat itu
saya membuat alat penjernih air dari bahan-bahan sederhana dan pasir kuarsa
sebagai penyaring airnya. Saya sangat merasa senang dan bangga sekali,
begitupun keluarga.
“pada saat itu saya sebagai orang
tua rifal merasa bangga dengan prestasi yang diraih anak saya, di sekolah rifal
orangnya biasa saja tapi jika dia menemukan hal baru, dia akan terus menerus
mencari dan mempelajari hal baru itu” Kata Tati, selaku orang tua.
Lulus dari SD pada tahun 2009 saya melanjutkan ke SMPN 1 Rangkasbitung
salah satu SMP favorit di kota Rangkasbitung. Disinilah pengalaman organisasi
pertama saya, pada kelas 7 saya masuk ekstrakulilkuler Sains TIK (Teknologi
Informasi Komunikasi) eksul yang berhubungan dengan teknologi. Dari SD pada
saat mendapat Juara 1 saya mulai menyukai hal-hal yang berbau teknologi. Setelah
saya masuk eksul TIK, saya mulai mendalami hal-hal tentang komputer. Pada masa
ini bisa dibilang adalah masa nakal saya, karena masih sangat labil, ikut
kesana kemari, tapi sekalipun nakal saya tetap ingat dengan sekolah.
Masa SMP berakhir pada 2012,
saya disini saya bingung ingin masuk SMA atau SMK. Sebanarnya saya lebih
tertarik masuk SMK dan mengambil jurusan TKJ karena saya ingin mendalami bidang
tersebut, namun orang tua saya bersikeras agar anaknya masuk SMA negeri.
Akhirnya saya masuk SMA favorit juga di kota saya yaitu, SMAN 3 Rangkasbitung. Dengan semangat menggebu-gebu saya lebih fokus
belajar di SMA ini, meninggalkan kenakalan-kenakalan masa SMP. Lagi, saat di
SMA saya tertarik dengan ekstrakulikule TIK dan akhirnya saya masuk kembali,
rasanya seperti mengulang. Beda dengan di SMP yang hanya menjadi anggota biasa,
di ekskul TIK SMA saya menjadi Ketu ekskul tersebut dikelas 10 selama 1
periode, bukan mencalonkan tapi
dicalonkan oleh teman-teman saya. Ada rasa bangga juga saat itu.
Di SMA saya tergolong orang yang tidak terlalu aktif, tapi juga orang
yang tidak pendiam, biasa-biasa saja dalam belajar. Benar kata orang-orang masa
SMA adalah masa yang paling indah, banyaj sekali hal-hal yang tidak bisa
ditinggalkan begitu saja. Mulai dari teman, pelajaran, guru-guru, kantin, perpustakaan.
Semua kenangan manis itu pasti teringat terus, mau kita dimana, mau kita sudah
berumur. Dan pada 2015 saya dinyatakan Lulus dari SMA dan berniat melanjutakan
ke bangku kuliah.
Saya memutuskan untuk berkuliah di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
dan berniat untuk mengambil jurusan Ilmu Komunikasi. Di SMA kelas 12 sudah ada
pengumuman tentang SNMPTN, yaitu seleksi masuk PTN tapi jalur undangan atau
prestasi, semua siswa di SMA saya ikut SNMPTN tersebut namun hanya puluhan
orang saja yang berhasil masuk PTN keinginannya, dan yang lain merasa kecewa
karena gagal dalam SNMPTN termasuk saya yang waktu itu tidak masuk. Tidak lama
dari pengumuman SNMPTN dibukalah pendaftaran SBMPTN dan tidak berpikir lama
lagi saya mendaftar SBMPTN, rangkaiannya saya lewati dengan lancar sampai
dengan waktu pengumumannya. Dan saya tidak menyangka saya dinyatakan Lulus
SBMPTN, tangis haru saya dan keluarga melihat pengumuman tersebut.
Masuk bangku kuliah rasanya masih sama dengan sebelum-sebelumnya, hanya
saja banyak teman-teman yang berbeda daerah. Tapi teman-teman saya yang di SMA
juga masih ada yang se kampus. Di kampus hampir sama dengan sekolah, hanya saja
kita lebih bebas dalam mengenakan pakaian. Teman-teman baru saya menilai bahwa
saya orangnya aktif dan melihat saya karena saya suka dengan videography,
banyak yang tau saya karena saya suka bidang itu. Seperti Adiham, teman sekelas
saya ketika semester 1 sampai 3.
“Seorang mahasiswa jurnalistik yang memiliki loyalitas tinggi ini
sangat mapan dalam hal terkait kekomputeran. SikapnyaSikapnya yang ramah dan
adaptable membuatnya memiliki banyak dan disenangi teman. Namun, tingkahnya
yang mahal itu jadi runtuh jika dirinya malas-malasan. Meskipun, bakat-bakat
videografinya luarbiasa banyak namun kesombongan tak pernah nampak di wajahnya”
Kata Adiham.
Semester 1 saya tertarik dengan organisasi, lalu saya ikut Untirta TV.
Saya ikut UTV karena saya ingin kerja di Stasiun TV nasional, seperti NET dan
Transcorp. Dan di UTV memang bisa memberikan gambaran untuk kita nantinya yang
ingin kerja dibidang broadcasting. Banyak sekali pelajaran dan ilmu yang saya
dapat dari UTV. Dan di semester 3 saya dipilih menjadi Pimpinan Umum Untirta TV
periode 2016-2017, lagi-lagi dicalonkan oleh anggota UTV. Saya sekarang masih
aktif kuliah di semester 5 dan mempunyai target lulus kuliah tahun 2019, semoga
bisa tercapai.