Bendera berbagai macam partai politik
(parpol). Menurut survei yang dilakukan Lembaga Indikator Politik Indonesia,
Parpol menduduki peringkat terendah sebagai lembaga yang dipercaya masyarakat.
Ilustrasi oleh rayapos.com
SERANG – Menurut survei yang
dilakukan Lembaga Indikator Politik Indonesia, partai politik (parpol) selalu
menduduki peringkat terendah sebagai lembaga yang dipercaya masyarakat untuk
mewakili mereka, hal ini berlangsung terus menerus setiap tahun semenjak 2002.
Survei ini membuktikan bahwa saat ini Parpol masih belum bisa mendapat
kepecayaan dari masyarakat. (23/5).
“Saya sih gak percaya sama mereka buat ngewakilin
orang-orang kayak saya, bagaimana mau percaya kalau kenyataannya partai politik
itu cuma kumpulan orang-orang berduit yang mementingkan kepentingan pribadi.”
Kata salah satu warga Kabupaten Serang, Yudi hariyadi.
Menurut dosen FISIP Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa, Shanty Kartika Dewi, pendapat masyarakat yang seperti itu wajar
karena realita yang ada saat ini. Beliau juga melanjutkan bahwa berbeda pada
era reformasi dan era-era sebelumnya, parpol saat ini kehilangan ‘ruh’ nya
sebagai salah satu lembaga yang berisikan wakil rakyat, dan juga parpol saat
ini tidak menunjukan eksistensi dan akuntabilitasnya di mata publik.
“Dulu kita dapat dengan jelas membedakan partai yang
satu dengan lainnya karena mereka mempunyai ideologi-ideologi yag berbeda-beda,
tidak seperti sekarang kita mengenal partai-partai politik dari pemiliknya, jadi
wajar saja jika masyarakat punya pandangan negatif kepada parpol karena saat
ini parpol mementingkan kepentingan-kepentingan tertentu yang masyarakat bisa
melihat itu.” Jelasnya.
Salah satu mahasiswa Untirta, Esty Erviyanti juga
mengungkapkan kekecewaannya pada parpol saat ini, ia berpendapat bahwa partai
politik kurang menjalankan fungsi-fungsinya karena sibuk dengan perselisihan kepentingan
kelompoknya sendiri.
“Partai politik yang merupakan organisasi politik
masyarakat malah bertransformasi menjadi alat perebutan kekuasaan.”. lanjutnya.
Mengenai kepercayaan masyarakat yang rendah terhadap
partai politik ini, Shanty mengatakan bahwa kuncinya adalah di akuntabilitas
dan komunikasi pada masyarakat, beliau menjelaskan bahwa kebiasaan parpol yang
hanya berkomunikasi dengan masyarakat pada masa kampanye merupakan alasan
mengapa masyarakat tidak bisa percaya terhadap parpol.
“jika parpol ingin mendapat kepercayaan masyarakat,
maka mereka harus memperbaiki sikap dan kinerja mereka karena ketidakpercayaan
rakyat pada parpol adalah dampak dari dalam diri mereka sendiri.” Jelasnya. (NBL/YOURNALISTIC)