Proses penyembelihan hewan Qurban, setiap Idul Adha,
Kasim selalu bertugas sebagai penyembelih Qurban. Serang 1/9/17.
Hari itu selepas
shalat idul adha, seorang pria paruh baya terlihat terburu-buru setelah
menyalami para tamu yang bersilaturahmi. Kasim namanya, pria berumur 60 tahun
itu bergegas menuju mushala di seberang rumahnya untuk melaksanakan tugas yang
di amanatkan padanya, menyembelih Qurban, pekerjaan yang hanya ia lakukan
setahun sekali itu sudah ia lakukan belasan tahun di desa tempat tinggalnya
saat ini.
Peralatan yang
sudah ia siapkan berhari-hari sebelumnya dimasukkan dalam karung dan dibawa
menuju tempat penyembelihan dimana masyarakat kampung sudah menunggu. Berbagai
macam pisau, kapak, tali temali, dan alat sederhana lainnya ia tata dengan
rapih di atas terpal tempat penyembelihan sementara orang-orang kampung tak
sabar ingin cepat menyaksikan penyembelihan dengan plastik-plastik hitam di
tangannya.
Pria yang
sehari-harinya berkebun dan mengurus mushala tersebut sudah ahli dengan
pekerjaan menyembelih hewan meskipun pekerjaan itu hanya dilakukannya setahun
sekali, keahlian yang di dapat dari pengalamannya menjadi TKI di Arab Saudi itu
tak dijadikannya pekerjaan utama karena ia tetap memilih untuk mengurus kebun
miliknya. “Nyembelih Qurban disini karena amanat masyarakat dan saya ikhlas
ingin mengerjakannya.” Ucapnya.
Sementara itu ia
menambahkan bahwa salah satu impiannya adalah ikut berqurban seekor sapi atau
kerbau untuk desanya. Karena belasan tahun menjadi penyembelih qurban di desa Padarincang
ini, beliau hanya pernah sekali berqurban kambing beberapa tahun lalu. Meskipun
penghasilannya tidak seberapa tetapi ia masih bersamangat akan impiannya untuk
berqurban atas nama beliau dan keluarganya. (Nabila Rahmasari)