Berbagai bahan
pokok di Pasar Rau, Serang, Banten (24/4). Menjelang Ramadhan, harga bahan
pokok selalu dikeluhkan oleh para para pembeli terutama ibu rumah tangga. (SLV)
SERANG - Kenaikan
harga bahan pokok menjelang ramadhan tiba merupakan hal yang tidak asing lagi
bagi masyarakat. Bahkan sebagian besar masyarakat menilai kenaikan harga
sembako jelang ramadhan sudah menjadi tradisi yang mau tidak mau harus
diterima. Kebutuhan yang mendesak menyebabkan permintaan pasar menjadi
meningkat.
Ketua Komisi
Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), M Syarkawi Rauf menilai, walaupun harga bahan
pokok melambung tinggi namun itu tidak membuat minat masyarakat menurun untuk
membeli barang kebutuhan tersebut. Justru sebaliknya menjelang ramadhan tiba
tingkat konsumsi masyarakat untuk berbelanja menjadi naik 2 kali lipat dari
biasanya. KPPU sendiri sudah mulai fokus terhadap komoditas pangan salah
satunya minyak goreng dan gula.
Menurut salah satu
pembeli di Pasar Rau, Serang, Rosnita mengatakan, sebaiknya membeli barang
kebutuhan khususnya sembako jauh-jauh hari jelang ramadhan, sehingga harga
tidak terlalu melambung atau dengan menjaga pola konsumsi makanan agar tidak
berlebihan.
“ya kalau
masyarakat nggak mau harga kebutuhan pokok melonjak selama bulan ramadhan, ya
harus menjaga pola konsumsi makanan supaya nggak berlebihan, kalau saya
mengantisipasinya pas puasa lauknya biasa-biasa saja nggak berlebihan,”
katanya, Senin (24/04).
“tapi biasanya
jelang ramadhan suka ada pasar murah yang diadakan pemerintah, tapi ya belum
efektif sebenernya karena masih terbatas pada kalangan tertentu aja yang
merasakannya dan dampaknya cuman sesaat,” kata Rosnita.
Lain hal nya
dengan Asih yang memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami sayur-sayuran
seperti cabai dan tomat di tengah harga sejumlah komoditas kerap kali melonjak
jelang ramadhan.
“kalau saya
mengantisipasinya dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami berbagai
sayur-sayuran seperti cabai dan tomat. Menurut saya langkah tersebut sudah bisa
menekan lonjakan harga bahan pokok seperti cabai.” Katanya. (SLV/HNI/YOURNALISTIC)